Jepang akan menggelar pertemuan besar-besaran! Pertemuan
yang khusus diadakan bagi Pramuka Penggalang ini sudah 22 kali diselenggarakan dengan
tempat yang berbeda-beda setiap lima tahun sekali.
Tahun 2007 telah terselenggara di Hylands Park,
Inggris dan tahun 2011 kemeriahan pesta Penggalang ini terlaksana di Rinkaby,
Swedia. Seluruh warga dunia yang tergabung dalam organisasi Pramuka
diperbolehkan untuk datang menghadiri Jambore. Boleh turut serta untuk berkunjung
memeriahkan.
Khusus bagi Pramuka yang lahir sebelum 27 Juli 2001
dan setelah 9 Agustus 1997 dari seluruh dunia bisa jadi peserta kegiatan. Tak
nanggung-nanggung, selama 12 hari 11 malam pertamuan besar dengan tema “WA”
atau ngiggrisnya “A Spirit Of Unity” atau ngindoensianya “Semangat Persatuan” akan
diselenggarakan Selasa, 28 Juli hingga Sabtu, 8 Agustus pada 2015.
Jambore dunia ke-23
ini bertempat di Kirara-hama, Yamaguchi city, yang terletak di bagian barat
Pulau Honshu, Jepang.
By the way, pertemuan besar para Penggalang ini sering
kali disebut Jambore. Kenapa disebut Jambore? Sebetulnya tidak ada sejarah
pasti kenapa pertemuan Pramuka ini disebut Jambore. Tapi pada tahun 1912 kata
Jambore digunakan untuk menyebut ‘sebuah pertemuan besar’ (yang riuh, ramai,
dan gaduh). Kata Jambore tersebut terdapat dalam lagu Rolling Stone berjudul Athabaska Dick yang dipublikasikan pada
tahun yang sama. So, sesuai dengan maksudnya, Jambore = Pertemuan besar.
Namun ada pula yang menyebutkan bahwa kata ‘Jambore’
diciptakan pertama kali oleh Baden Powell sendiri. Kata ‘Jambore’ sendiri mulai
digunakan oleh Kepanduan saat diselenggarakannya pertemuan besar untuk pertama
kalinya tahun 1920 di Olympia, Inggris.
Saat Baden Powell
ditanya mengapa menggunakan istilah tersebut begini jawabnya, “Selain istilah
itu, memang apalagi yang akan Anda sebut?” Oh well, that’s really him answer.
Well, program kegiatan yang ada dalam Jambore dunia ke-23
ini telah disusun rapi oleh tim Panitia di Jepang.
Peserta nantinya akan mengunjungi sebuah taman dan
musium peringatan di Kota Hiroshima, Jepang.
Hiroshima Peace Memorial Park dan musiumnya dibangun
sebagai peringatan akan peristiwa serangan nuklir saat Perang Dunia ke II. Pada
Agustus 2015 nanti tepat 70 tahun peristiwa bom atom di Kota tersebut. So,
perwakilan Penggalang dari setiap negara akan melaksanakan upacara peringatan
di lokasi itu nantinya.
Selain berkunjung ke musium dan melaksanakan upacara
peringatan, ada pula Global Development Village. Kegiatan ini diadakan untuk
meningkatkan kesadaran para Pramuka Penggalang tentang isu-isu global seperti :
perdamaian, lingkungan, pembangunan, hak asasi manusia, dan kesehatan. Dalam
hal ini, kabarnya panitia akan berkoordinasi dengan PBB, LSM dan NPO.
Selain itu ada juga kegiatan :
Menjelajahi Alam
Kegiatan rotasi ini dimaksudkan untuk menambah
pengetahuan tentang alam sekitar. Juga untuk meningkatkan apresiasi Penggalang
terhadap lingkungan. Karena lokasi kegiatan berpindah-pindah, kabarnya untuk
kegiatan ini akan diselenggarakan di Kirara-hama.
Cross Road of Culture (CRC)
Seamcam kegiatan kebudayaan. Tujuan kegiatan ini untuk
mempromosikan budaya-budaya yang ada, saling mengenal budaya negara lain, dan
belajar menghormati budaya di antara para peserta. Juga dalam kegiatan ini, para
Penggalang akan diperkenalkan dengan kebudayan Jepang. Mulai dari budaya
tradisionalnya hingga kebudayaan modern-nya.
City of Science (COS)
Yang ini kegiatan untuk memperdalam pemahaman para
Penggalang akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akan membahas pula apa
manfaat ilmu pengetahuan dan masalah apa saja yang terkait dengan ilmu
pengetahuan. Dalam kegiatan ini para Penggalang akan belajar bagaimana caranya
mengembangkan sumber bahan bakar dan pemanfaatan sumber energi yang tersedia di
bumi untuk masa depan. Selain itu, tentang robotika serta teknologi otomotif
pun akan diperkenalkan. It’s so interesting, right?
Layanan Masyarakat
Akan ada hari untuk para Penggalang melakukan kegiatan
layanan masyarakat. Berkunjung ke pemukiman penduduk, bercengkrama dengan
penduduk di sana, pe-de-ka-te, dan sejenisnya.
Kegiatan jambore ini tidak hanya berkutat di darat, ada
juga kegiatan yang berkutat dengan air, seperti : berlayar, memancing, selancar
angin, snorkeling, dan arung jeram yang akan dilakukan di danau, sungai, atau
pantai terdekat. Menarik, ya?
Oh ya, omong-omong, Pramuka Penggalang Indoensia
pertama kali mengikuti Jambore Dunia pada tahun 1937. Pada aaat itu,
dilaksanakan Jambore Dunia ke-5 di Vogelenzang, Belanda. Karena dulu organisasi
kepanduan di Indonesia belum bersatu membentuk Organisasi Nasional, Indonesia
diwakili oleh 70 orang anggota Padvinders Bond (PVD). Total seluruh peserta
Jambore Dunia ke-5 tersebut ada 28.750 orang dari seluruh penjuru dunia.
So, fellow, are you ready to attend 23th World Scout
Jamboree…?
Just be prepared!
*) Some Infromation from : www.23wsj.jp